Wednesday, April 18, 2012



DI DINDING KOTA

Di dinding kota ini telah terjerit
suara kolonisme yang gempita
menggegar seisi keluarga
dari lorong-lorong sempit
yang baru mengenal huruf a b dan c
yang baru faham angka 1, 2 dan 3
--sedang mereka terus menebuk
dinding kayu dan diganti
dengan dinding kota yang
sungguh ngeri.

Pun mereka menyeru-nyeru
akal kolonis untuk berjalan
di atas karpet hormat demi kesetaraan
kemodenan di mata dunia
hingga segala tanah di pecah
menjadi taman syurga berhaba neraka
--sedang kita terpinga-pinga
antara kebatilan dan kebenaran
telah tertumbuh penafian yang
ditimbus tanah kepentingan.

Di dinding kota ini telah bergema tawa
 keegoan yang selalu
menconteng
            1, 2 dan 3
            a, b dan c
pada dinding kota ini
hingga kita terpaksa menggangguk dan menggeleng
pada sebuah okestra yang terpancar
di dinding kota angkuh! ; dan kita mula berkira-kira
siapa pemegang mikrofon di
mimbar kota ini?

S. Fatimah Said
(Menggeledah makna kemodenan)


Tersiar di Majalah Tunas Cipta Mac 2012



SELAMAT DATANG 2012
























Ditakah ini
jendela waktu terkuak tenang
pancar sinar mentari cerlang
menyusup dari celah birai langit
menyuluh bentala hijau
dari ruang lebar sebuah peribadi-manusiawi.

Lahirlah hati dan jiwa murni
pada detik keazaman yang suci-putih
dari garingnya sedulang  dosa
menghanguskan setalam  keji
dengan setadahan nasuha yang basah
di malam hari.

“Selamat datang, tahun baru!” -
kupetik kasturi selamat 
dari pohon sejati
agar wanginya sejahtera
mencantum keluhuran 
budi pada tahun yang mula berkembang
sambil mengapung doa yang
tidak pernah kering sejak azali.

S.Fatimah Said
Generasi  90



Tersiar di Berita Minggu , 29 Januari 2012